Kamis, 03 November 2011

Belajar Dari Afrika Selatan

"Experience without theory is blind, but theory without experience is
mere intellectual play. – Pengalaman tanpa teori itu buta, tetapi
sebuah teori tanpa pengalaman hanyalah merupakan drama intelektual."
– Immanuel Kant –

Selama 10 hari mengunjungi Afrika Selatan, saya mendapatkan

petualangan wisata yang sangat mengesankan. Sejak awal tatkala
menyusuri tempat-tempat wisata di negri itu, saya sudah terkagum- kagum akan kerapian sarana dan infrastruktur kota-kotanya. Cape Town
dan Sun City misalnya, merupakan contoh tempat wisata disana yang
dilengkapi fasilitas berkelas internasional. Tidak heran jika Afrika
Selatan dikatakan sebagai negara paling maju diantara 30 negara- negara bekas jajahan Perancis dan Inggris di benua Afrika.

Kemerdekaan dan kemajuan di negri Afrika Selatan saya kira tidak

lepas dari peran Nelson Rolihlahla Mandela, seorang pemimpin moral
dan politik. Dialah pria yang membaktikan hidupnya membela rakyat
tertindas akibat hukum rasialis, meskipun untuk itu ia dipenjarakan
lebih dari 25 tahun. Mandela merupakan referensi sebagai seorang
pejuang kemerdekaan hak asasi manusia dan persamaan ras.

Semangat Mandela merupakan ciri khas seorang pemimpin politik yang

paling mengesankan dan inspiratif di dunia. Ia pernah
mengatakan, "This age will die not as a result of some evil, but from
a lack of passion. – Sebuah kejayaan akan mudah hancur bukan
disebabkan oleh tindak negatif pihak lain. Kehancuran itu lebih
disebabkan oleh kurangnya semangat." Semangat juang Mandela mampu
mengkoyak tirani negara asing dan mengantarkan Afrika Selatan
mencapai kemerdekaan.

Ironisnya, di tengah kemerdekaan dan kemajuan di Afrika Selatan,

ternyata masih banyak bangsa kulit hitam yang hidup miskin atau
terjajah secara ekonomi. Mengapa mereka tidak mampu bercermin dari
semangat seorang Nelson Rolihlahla Mandela untuk memperbaiki keadaan
mereka? Padahal sebagai bangsa yang merdeka, tentu setiap warga
negara mempunyai kesempatan yang sama untuk memperbaiki kondisi
perekonomian dan berpacu dalam prestasi.

Berawal dari sanalah saya berpikir mungkin semangat untuk merubah

keadaan belum sepenuhnya mereka miliki. Karena semangat merupakan
modal utama mendapatkan kemajuan dan kesuksesan dalam bisnis dan
kehidupan. Sebagaimana Benjamin Disreali mengatakan, "Man is only
truly great when he acts from his passions. – Manusia akan mampu
mencapai kejayaan jika ia bekerja dengan penuh semangat."

Tanggung jawab pekerjaan dilakukan dengan semangat yang tinggi maka

akan terasa menyenangkan. Pekerjaan yang dilakukan dengan senang hati
maka hasilnyapun akan memuaskan. Menurut Billy Mills, "Every passion
has its destiny. – Setiap semangat mengandung keberuntungan." Oleh
sebab itu kita harus memperhatikan tiga faktor penting yang dapat
menjamin semangat kita tetap tinggi hingga mencapai kemajuan dan
kesuksesan.

Faktor pertama adalah menciptakan tujuan yang spesifik. Tentu kita

akan jauh lebih bersemangat jika menjalankan sesuatu yang menjanjikan
hasil memuaskan. Bahkan kita akan rela menempuh pekerjaan yang sulit
sekalipun jika tujuannya jelas dan pasti menghasilkan. Brian Tracy
mengatakan, "Goals allow you to control the direction of change in
your favor. – Tujuan membuatmu mampu mengontrol arah perubahan, dan
menjalankannya sebagai sesuatu yang menyenangkan."

Sebagai contoh adalah pengalaman kami sewaktu bersafari wisata

melihat-lihat suaka margasatwa Pilanesberg di Afrika Selatan. Ada
sebuah mitos bahwa kami akan mendapatkan keberuntungan jika berhasil
bertemu dengan 5 jenis binatang (The Big 5)di taman hutan itu. Kami
aktif dan bersemangat menyusuri hutan meskipun dengan mobil bak
terbuka. Tetapi sebenarnya hal itu bukan disebabkan kami percaya akan
mitos tersebut. Semangat kami terdorong keinginan yang besar untuk
mendapatkan pengalaman petualangan wisata di hutan bebas dan terbuka
seperti di Afrika Selatan yang benar-benar alami dan mengesankan.

Hal kedua yang meningkatkan semangat kita agar berhasil mencapai

kemajuan adalah kemauan untuk terus mengembangkan diri. Mengembangkan
diri dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun, misalnya dengan membaca
buku, mendengarkan kaset, mengikuti seminar, dan bergaul dengan orang- orang yang sukses. Charlie Tremendous Jones mengatakan, "You will be
in five years the sum total of the books you read and the people you
are around. – Apa yang menentukan dirimu 5 tahun yang akan datang
merupakan cermin dari buku apa saja yang sudah telah kau baca dan
dengan siapa saja kau bergaul."

Nelson Mandela adalah sosok yang berpendidikan cukup tinggi.

Pengetahuannya tentang hukum dan politik juga sangat luas. Tetapi ia
terus bersemangat mengembangkan diri. Di pulau Robben, dimana Mandela
pernah dipenjarakan, ia merupakan pusat menimba ilmu pengetahuan bagi
narapidana politik lainnya. Bahkan mereka menganggap Mandela sebagai
sumber kekuatan dan semangat.

Seandainya saja bangsa kulit hitam yang miskin di Afrika Selatan itu

mau mengembangkan diri seperti yang dilakukan oleh Nelson Mandela,
mungkin tidak akan ada kehidupan yang sulit bagi mereka saat ini.
Karena kemampuan yang lebih baik akan membantu kita mencapai prestasi
baru, dan hal itu akan membuat kita lebih termotivasi untuk mencapai
kemajuan berikutnya. Jika kita mempunyai kemauan untuk terus
mengembangkan diri, itu artinya kita akan selalu bersemangat dan
tidak dapat berhenti mencapai kemajuan.

Faktor yang tidak kalah penting guna meningkatkan semangat dan

mencapai kemajuan adalah membuat anggaran keuangan dengan baik.
Berapapun penghasilan kita tidak akan berdampak positif jika tidak
diikuti dengan perencanaan dan penggunaan uang dengan bijaksana.
Sedikitnya sisihkan penghasilan tiap bulan untuk ditabung,
berinvestasi dan bersedekah masing-masing 10%. Dengan cara demikian
suatu ketika kita akan dapat merasakan kemajuan kondisi keuangan
sekaligus mampu mengembangkan peluang usaha dengan baik.

Semua orang mempunyai potensi yang sama besar untuk melaksanakan

ketiga faktor penting tersebut. Saya kira hanya upaya dan semangat
dalam diri kitalah yang paling menentukan apakah selamanya kita akan
hidup menderita dan terjajah atau tidak? Belajarlah dari kemajuan
maupun kesenjangan hidup masyarakat yang ada Afrika Selatan atau
dimanapun.*

Sumber: Belajar dari Afrika Selatan oleh Andrew Ho.

0 komentar: