This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 14 Desember 2011

Jika Sayang Dengan Anak, Jangan Manjakan Anak Dengan Uang.

Sebut saja namanya Ani, dia adalah anak tunggal dari orang tua kaya raya. Dia mempunyai semuanya. Kolam renang, pakaian indah, boneka, hiasan kamar tidur dan masih banyak lagi. Sebuah hadiah terindah di acara ulang tahunnya, mungkin tidak semua anak dapat memilikinya. Jika ribuan anak menginginkan benda kesayangan, maka Ani adalah anak pertama yang memilikinya.
Di sisi lain, ada seorang anak yang memiliki orangtua yang biasa saja. Ayahnya seorang guru di sekolah menengah dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Mereka tinggal dalam sebuah rumah bersama-sama. Mereka tidak pernah mempunyai masalah apapun, walaupun mereka tidak memiliki berton-ton uang berlimpah.
Tidak penting apakah Anda punya uang atau tidak atau bagaimana Anda memutuskan berapa banyak untuk dibelanjakan pada anak-anak Anda? Ini tidak selalu tentang kemampuan, tetapi apa yang benar.
Seringkali orang tua berpikir, bahwa mereka dapat membeli cinta anak-anak mereka atau menaikkan harga diri anak dengan membelikan mereka berbagai macam barang. Pada kenyataannya, ibarat sebuah makanan, orangtua hanya memberikan makanan sampai anak kenyang, namun tidak mempertimbangkan gizi di dalamnya. Benar, harga diri tidak diperoleh melalui rasa kemampuan akan harta, dan kebanyakan adalah bentuk pelarian tanggung jawab.
Secara tidak sadar Anda telah mengajarkan pada anak-anak dengan cara yang salah. Secara tidak langsung Anda juga telah mengajarkan mereka untuk melawan dasar kejujuran, disiplin diri, dan empati.
Ketika anak Anda memiliki rasa akan nilai uang, maka Anda akan kehilangan kesempatan mengajarkan mereka arti kehidupan dewasa kelak. Mereka tidak akan tahu pentingnya berbagai macam hal, misalnya, memberi, mendapatkan, menyimpan, merencanakan, dan mengeluarkan.
Anak hanya akan menjadi seseorang yang tidak dapat melakukan berbagai hal. Merasa frustrasi dalam kesulitan, bahkan untuk memecahkan masalah mereka sendiri. Bila ingin anak menjadi mandiri, independen, dan percaya akan kemampuan dirinya, maka Anda harus menyadari bahwa segala sesuatu tidak mudah di dapatkan. Biarkan anak mendapatkan apa yang mereka inginkan d dengan kemampuan mereka sendiri, bagaimana mereka menabung uang dan membeli barang kesukaanya.

Sumber : http://www.psikologizone.com/mengaku-sayang-jangan-manjakan-anak-dengan-uang/065113408

Buat Ibu Yang Akan Sebentar Lagi Melakukan Persalinan

Proses persalinan, kelahiran atau melahirkan bayi terjadi dalam tiga tahap. Bagi seseorang perempuan yang baru memiliki anak pertama, tahap pertama berlangsung kira-kira dua belas hingga dua puluh empat jam; inilah waktu yang paling lama dari ketiga tahap itu. Pada tahap pertama, kontraksi peranakan berlangsung lima belas hingga dua puluh menit pada permulaan dan berakhir hingga satu menit. Kontraksi ini penyebab leher rahim terentang dan terbuka.
Ketika tahap pertama berlangsung, kontraksi semakin sering, yang terjadi setiap 2 hingga 5 menit. Intensitasnya juga meningkat. Pada tahap pertama kelahiran, kontraksi memperlebar leher rahim hingga sekitar 4 inci sehingga bayi dapat bergerak dari peranakan ke saluran kelahiran.
Tahap kedua kelahiran mulai ketika kepala bayi mulai bergerak melalui leher rahim dan saluran kelahiran. Tahap ini berakhir ketika bayi benar-benar keluar dari tubuh ibu. Tahap ini berlangsung kira-kira satu setengah jam.
Pada setiap kontraksi, ibu mengalami kesakitan untuk mendorong bayi keluar dari tubuhnya. Pada waktu kepala bayi keluar dari tubuh ibu, kontraksi terjadi hampir setiap menit dan berlangsung kira-kira selama satu menit. Obat-obatan dapat digunakan untuk menghilangkan rasa sakit dan cemas untuk mempercepat melahirkan selama proses kelahiran.
Penggunaan obat-obatan ini tidak hanya berhenti sampai disini tetapi juga menjadi bahan perdebatan, beberapa dokter mengatakan bahwa obat-obatan ini dapat menyelamatkan hidup ibu atau mencegah bayi dari bahaya. Mereka juga menekankan bahwa penggunaan obat-obatan memungkinkan ibu beristirahat dengan baik dan lebih siap menjelang proses kelahiran.
Para kritikus berpendapat bahwa bayi lahir dari ibu yang memakan oxytocin (suatu hormon yang merangsang dan mengatur irama kontraksi untuk mempercepat kelahiran) cenderung mengalami penyakit kuning (jaudience); bahwa kelahiran yang dipaksakan memerlukan banyak obat-obatan pembunuh rasa sakit; dan akan semakin banyak perawatan kesehatan diperlukan setelah kelahiran, yang mengakibatkan pemisahan sementara bayi dan ibunya.
Tetapi dari sekian kontroversi yang terjadi, pada saat ini sudah semakin banyak ibu-ibu hamil yang memilih untuk melahirkan anak secara alamiah dengan persiapan yang lebih baik. Salah satunya untuk memperkecil penggunaan obat-obatan. Berbagai metode telah dilakukan untuk memberikan rasa yang nyaman baik pada saat melahirkan dan akan melahirkan.
Contohnya seperti dukungan orang-orang terdekat, melatih teknik pernafasan pada saat melahirkan, relaksasi seperti pijitan dan meditasi, penggunaan air hangat untuk kenyamanan, memberikan berbagai informasi terkait dengan proses kelahiran. Intinya adalah melahirkan bukanlah suatu penyakit yang harus ditakuti.
Setelah kelahiran ialah tahap ketiga; pada waktu inilah ari-ari, tali pusar, dan selaput lain dilepaskan dan dibuang. Tahap terakhir ini adalah yang paling pendek dari ketiga tahap kelahiran, yang berlangsung hanya beberapa menit.

Daftar Pustaka
Santrok, John W. 2002. Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup, Edisi 5 Jilid 1. Jakarta: Erlangga

Jumat, 18 November 2011

Beberapa Penyebab Anak Tidak Mempunyai Teman..

Anak mudah bergaul merupakan salah satu ciri anak yang mempunyai kecerdasan sosial (interpersonal). Kecerdasan sosial adalah kemampuan seseorang dalam berinteraksi antarpribadi satu dengan pribadi lainnya, serta dapat menempatkan diri pada lingkungan. Umumnya, anak yang cerdas sosial juga cerdas diri (intrapersonal). Cerdas diri artinya kemampuan seseorang untuk memahami diri sendiri, bagaimana ia mengolah diri sendiri baik emosi maupun pemikirannya dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut.
Berbekal dua kemampuan ini, anak mempunya modal kuat untuk bersaing di masa mendatang, jelas Psikolog dan Direktur Lembaga Pelatihan Daya Insani, Sani B Hermawan, Psi.  Namun bagaimana jika anak usia prasekolah enggan bergaul dan terlihat tidak punya teman. Sebagai orangtua, Anda perlu mencoba menelisik dan mencari solusinya. Boleh jadi empat hal ini menjadi penyebabnya:
  • Lingkungan kurang mendukung.

Orangtua di kota besar umumnya terlalu "khawatir" melepas anaknya bermain. Bisa jadi lingkungan tempat tinggalnya memang tidak ramah anak alias tidak ada tempat atau fasilitas untuk bermain anak-anak, terlalu ramai dengan kendaraan lalu-lalang, sehingga orangtua cenderung melarang anak bermain ke luar rumah. Bisa juga tinggal di lingkungan yang terlalu individualis, seperti di kompleks perumahan berbentuk cluster atau apartemen tanpa fasilitas bermain.
  • Kurang stimulasi.

Sebenarnya lingkungan cukup mendukung tapi orangtua terlalu membatasi pergaulan anak karena alasan tertentu. Seperti takut penculikan, tidak ingin anak bermain dengan anak-anak tertentu, terlalu banyak aturan atau larangan di rumah, dan sebagainya. Karena kurang stimulasi, akhirnya keterampilan bersosialisasi pada anak pun berkurang.
  • Pribadi introver.

Selain faktor dari luar, ada juga faktor dari dalam diri anak sendiri. Yakni anak-anak yang berkepribadian introver. Umumnya anak-anak ini cenderung pendiam, tertutup, lebih senang menyendiri atau bermain sendiri, tidak nyaman ketika berada dalam kerumunan dan sebagainya.
  • Lebih memilih permainan individual.

Tak bisa dipungkiri permainan anak-anak sekarang membuatnya lebih individual. Seperti games di komputer yang bisa dimainkan sendiri atau bermain dengan orang lain tanpa perlu berinteraksi langsung semacam games online. Ia bisa asyik sendiri, "seakan-akan" tidak membutuhkan orang lain. Dalam jangka panjang, tentu hal ini akan mengurangi keterampilannya bersosialisasi.
Setelah tahu apa permasalahannya, tentu orangtua harus segera mencari solusi karena di usia prasekolah sudah seharusnya anak didorong untuk mulai berteman seluas-luasnya agar kelak tidak menjadi anak yang minder lantaran kurang pergaulan.

(Tabloid Nakita/Marfuah Panji Astuti)

Latihan Bersabar Membuat Anak Lebih Cerdas..

Apa yang Anda lakukan ketika anak merengek meminta sesuatu? Langsung memenuhinya daripada ia menangis? Salah. Karena ternyata, perbuatan ini justru berefek negatif pada perkembangan anak. "Sebaiknya latih anak untuk bersabar, dan jelaskan kepadanya bahwa semua hal butuh proses," ungkap konsultan anak Hanny Muchtar Darta, pada saat talkshow dengan tema "Pentingnya Kecukupan Asupan Vitamin dan Mineral agar Anak Incredible"
Selain jadi lebih mengerti kondisi orangtua saat itu, anak juga melatih kesabaran, dan membuat mereka lebih cerdas. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Bing Nursery School dari Standford University terhadap anak usia 3-4 tahun, anak yang lebih sabar ternyata lebih cerdas.
Penelitian ini dilakukan dengan memberikan pilihan pada anak untuk mendapatkan sebuah marshmallow secara langsung, atau mendapatkan dua buah marshmallow namun mereka harus menunggu selama 3 menit. Hasilnya, anak-anak yang bersedia bersabar untuk menunggu ternyata lebih cerdas, dan mendapatkan poin Scholastic Assessment Test (SAT), 200 poin lebih tinggi dibanding anak yang tidak mau bersabar. Selain mendapatkan skor SAT yang lebih tinggi, anak-anak ini juga memiliki tingkat emosi, dan kehidupan sosial yang lebih matang dan lebih baik.
"Selain itu, anak yang sabar juga akan lebih menghargai semua hal yang mereka miliki," tukas Hanny. Dengan kesabaran anak untuk menanti berbagai hal yang mereka inginkan, secara tak langsung mereka lebih menghargai barang yang sudah mereka peroleh dengan susah payah dan penuh kesabaran.
Sabar, punya banyak manfaat
Untuk hasil maksimal bagi pertumbuhan anak, sebaiknya latih kesabaran anak sejak dini, yaitu sejak bayi. "Misalnya, ketika akan menyusui katakan padanya untuk menunggu sebentar karena Anda akan mencuci tangan. Selain menjalin komunikasi intim, ini juga akan membiasakan anak untuk sabar menunggu," ujarnya.
Ketika melatih kesabaran anak, Anda juga bisa melatih banyak hal positif dalam waktu bersamaan dan menyenangkan misalnya,  menabung. "Ketika mereka minta dibelikan mainan, ajaklah ia untuk bersabar membelinya dan mulai menabung dalam celengan lucu dengan menyisihkan sedikit uang jajannya untuk membeli mainan itu. Jadi ada tiga manfaat yang bisa diambil sekaligus: sabar, hemat, dan menghargai," sarannya.

Sumber : Kompas Female

Kamis, 17 November 2011

Jika Si Anak Selalu Bersikap Bossy..

Seringkali kita melihat anak kecil yang bersikap Bossy tanpa orangtuanya berusaha untuk mengubahnya. Akibatnya anak akan dijauhi oleh teman-temannya karena mereka merasa tidak nyaman dengan gaya bossy anak tersebut. Gayanya yang sok mengatur teman-temannya, dengan berkacak pinggang memerintah teman-temannya untuk melakukan apa yang dia mau membuat teman-temannya tidak suka sehingga memilih menjauhinya. Kalau hal itu dibiarkan terus menerus tentunya akan tidak bagus untuk perkembangan anak itu sendiri. Walaupun begitu orangtua tidak boleh  sembarangan dalam mengatasi sikap bossy anaknya tersebut.
  1. Orangtua harus bersikap tenang dan memberikan penjelasan kepada anaknya tentang perilaku seperti apa yang kita harapkan” Dede, jangan bertolak pinggang dan berteriak memerintah orang lain seperti itu. Sikap seperti itu tidak baik. Kamu bisa kok mengatakan apa yang kamu inginkan pada ibu dengan nada dan sikap yang baik dan sopan.”
  2. Hindari memberikan keinginannya jika ia tidak menunjukkan perilaku yang baik seperti yang kita harapkan.
  3. Pusatkan perhatian pada perilaku yang positif misalnya memberikan pujian ketika anak bersedia berbagi atau bekerjasama dengan orang disekitarnya.

Untuk mengatasi sikap Bossy Anak selain 3 cara diatas bisa diperluas dengan cara
  • Jangan Dipermalukan

Orangtua harus mendukung anak melakukan komunikasi yang baik dan mengendalikan emosinya. misalnya ketika orangtua berbicara harus dengan sikap yang sopan dan nada yang tepat karena bisa jadi anak mendapat kebiasaan bossy itu dari meniru kebiasaan orangtua atau dari orang lain tanpa disadari orangtua. yang perlu diingat janganlah menertawakan, atau mempermalukan anak dengan mengolok-olok sikap bossynya. Orangtua harus tenang dan tegas.
  • Cari Pemicunya

Anak-anak bersikap bossy tentu ada maksud-maksud tertentu dibalik sikapnya itu.
Misalnya:
  1. Pemahaman anak bahwa dengan menunjukkan sikap bossy mereka akan mendapatkan perhatian.
  2. Anak meniru dari lingkungan sekitarnya dan diterapkan karena menganggap hal itu wajar. Misalnya sikap orangtuanya kepada pembantu, Sikap Ayahnya kepada Ibunya, atau oranglain Karena orangtua tidak menegur dan memberikan konsekuensi pada anak ketika anak bersikap bossy sehingga anak menganggap sikap itu benar

  • Hukuman Time-Out

Terapkan Time Out  sesuai dengan usianya dengan membicarakan terlabih dahulu dengan anak tentang konsekuensinya jika anak bersikap Bossy lagi. misalnya dengan memberhentika sementara dari fasilitas yang ida dapatkan dan jelaskan kenapa orangtua menerapkan time out padanya dan meminta anak untuk tidak mengulanginya lagi. Pastikan anak mengerti perilaku bagaimana yang orangtua harapkan dengan menanyakannya” Kalau kamu ingin teman-teman mau bermain bersama kamu bagaimana cara yang baik untuk berbicara dengan teman?” jika anak mengerti ia pasti akan menjawab “berbicara yang baik dan sopan, Ma”
  • Konsisten Dampingi Anak

Agar anak tetap konsisten bersikap baik dan tidak melupakan pesan-pesan orangtuanya, tentunya orangtua juga harus konsisten mendampingi anak saat anak memperbaiki kebiasaannya.
Caranya :
  • Lakukan komunikasi yang hangat, ajak anak membicarakan dampak dari perilaku bOssy yang dia lakukan. Misalnya orang sekitarnya jadi tidak merasa nyaman dan dia jadi dihindari teman-temannya.
  • Gunakan media buku cerita, film edukatif anak, atau dongeng dengan tema yang terkait. dari cerita-cerita tersebut anak dapat memperoleh pemahaman yang tepat tentang cara-cara berinteraksi yang tepat dengan orang lain dan menghindaru sikap Bossy.


Sumber: Tabloid Nova 1206/XXIV/4

Rabu, 16 November 2011

Fungsi dan Peran Orang Tua Kepada Anak

Orang tua mempunyai fungsi yang penting dalam keluarga. Diantara fungsi-fungsi tersebut antara lain (dalam Soelaeman, 1987): Pertama, Fungsi religius. Artinya orang tua mempunyai kewajiban memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota lainnya kepada kehidupan beragama. Soelaeman (1987) memberikan penjelasan bahwa untuk melaksanakan Fungsi dan peran ini, orang tua sebagai tokoh inti dalam keluarga itu harus terlebih dahulu menciptakan iklim yang religius dalam keluarga itu, yang dapat dihayati oleh seluruh anggotanya.
Fungsi yang kedua adalah Fungsi edukatif. Pelaksanaan fungsi edukatif keluarga merupakan salah satu tanggung jawab yang dipikul oleh orang tua. Sebagai salah satu unsur pendidikan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama bagi anak. Orang tua harus mengetahui tentang pentingnya pertumbuhan, perkembangan dan masa depan seorang anak secara keseluruhan. Ditangan orang tuanyalah masalah-masalah yang menyangkut anak, apakah dia akan tumbuh menjadi orang yang suka merusak dan menyeleweng atau ia akan tumbuh menjadi orang baik.
Selanjutnya fungsi yang ketiga yakni Fungsi protektif. Soelaeman (1987) memberikan gambaran pelaksanaan fungsi lingkungan, yaitu dengan cara melarang atau menghindarkan anak dari perbuatan-perbuatan yang tidak diharapkan, mengawasi atau membatasi perbuatan anak dalam hal-hal tertentu menganjurkan atau menyuruh mereka untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang diharapkan mengajak bekerja sama dan saling membantu, memberikan contoh dan tauladan dalam hal-hal yang diharapkan.
Fungsi keempat yaitu Fungsi Sosialisasi. Fungsi dan peran orang tua dalam mendidik anaknya tidak saja mencakup pengembangan pribadi, agar menjadi pribadi yang mantap tetapi meliputi pula mempersiapkannya menjadi anggota masyarakat yang baik. Sehubungan dengan itu perlu dilaksanakan fungsi sosialisasi anak. Melaksanakan fungsi sosialisasi itu berarti orang tua memiliki kedudukan sebagai penghubung anak dengan kehidupan sosial dan norma-norma sosial, dan membutuhkan fasilitas yang memadai.
Yang terakhir adalah Fungsi ekonomis. Meliputi; pencarian nafkah, perencanaan serta pembelajarannya. Keadaan ekonomi sekeluarga mempengaruhi pula harapan orang tua akan masa depan anaknya serta harapan anak itu sendiri. Orang tua harus dapat mendidik anaknya agar dapat memberikan penghargaan yang tepat terhadap uang dan pencariannya, disertai pula pengertian kedudukan ekonomi keluarga secara nyata, bila tahap perkembangan anak telah memungkinkan.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Fungsi dan peran orang tua pada anaknya antara lain menanamkan kehidupan beragama, memberikan pendidikan dalam masa perkembangan anak, menjadi penghubung dalam kehidupan sosial anak, dan memberikan nafkah secara ekonomi demi keberlangsungan anak.

Senin, 14 November 2011

ANAK KITA DAN FACE BOOK

Setelah Amerika dan China, menurut sahibul hikayat, Indonesia adalah pengguna Face Book (FB) terbanyak di dunia. Anak-anak kita yang berusia remaja, bahkan pra-remaja (12 tahunan) pun tak lepas kesukaan ber-facebook ria. Mengiringi fenomena ini, mulailah  orang tua resah karena mendapati anaknya punya “date” alias janji-janji dengan pria yang mereka kenal melalui FB. Dan karena terjadinya di dunia maya, maka tukang ojek berwajah lumayan, mudah sekali memberi kesan bahwa ia adalah  mahasiswa tahun terakhir ITB. Dengan adanya fenomena ini, hampir mustahil rasanya melarang anak-anak ber-FB. Manfaat FB sebenarnya juga cukup banyak bila digunakan  untuk hal-hal positif. Kata kunci untuk mengendalikan anak-anak adalah dengan mengalihkan perhatian.
Mengapa demam FB ini demikian hebat? Karena anak usia pra remaja dan remaja punya kebutuhan besar untuk mengidentifikasikan diri dengan hal yang lekat dengan atribut “keremajaan” mereka. Yang teman-temannya lakukan, terasa wajib ia lakukan juga.
Apalagi untuk anak pemalu, mereka akan mendapat kompensasi luar biasa dari kontak sosial di dunia maya, karena tanpa harus face to face, obrolan bisa lancar mengalir. Efeknya,  cinta maya (bukan lagi cinta monyet)  mudah sekali bersemi dan menjadi prioritas utama, menggeser kesenangan lain yang lebih sehat dan mendewasakan kepribadian dalam konteks dunia nyata.
MENCEGAH SELALU LEBIH MUDAH
Dalam psikologi, ada prinsip dasar yang diyakini, bahwa bila sesuatu mendatangkan perasaan positif, maka ini akan cenderung diulang dan diulang lagi. Demikian pula sebaliknya, akan dihindari dan malas dilakukan, bila  menghasilkan pengalaman tidak menyenangkan dan perasaan yang negatif.
Fenomena Facebook berakar pada pencarian jati diri, di tempat yang salah pada waktu yang salah pada orang yang tidak tepat pula. Maka, jadilah ibu, dan ayah yang menjadi teladan nyata bagi anak kita, agar mereka punya keinginan dan aspirasi ”Ah, kalau sudah dewasa kelak, aku ingin jadi sepeti Mama (Papa).” Jujur, punya integritas dalam menjalani hidup adalah pola ideal yang bila diadopsi anak, akan membuatnya mampu menjalani hidup dengan keputusan-keputusan bertanggung-jawab, termasuk tanggung jawab membagi waktu ntuk hal yang bermanfaaat bagi dirinya. Sopan santun terjaga, respek pada orang lain dan peduli pada kenyamanan orang, adalah sumber kematangan anak untuk mampu berhenti sejenak memikirkan diri sendiri dan punya keinginan untuk menyenangkan hati orang tua dan orang lain di sekitarnya. Tanpa ini, egoisme akan tumbuh subur, sehingga ia akan cuek, tetap mempertahankan perilaku dan kebiasaan yang jelas-jelas membuat ibu dan ayahnya tidak nyaman.
Rumah, mustinya jadi HOME dan bukan House. Bukankah bila rumah adalah tempat nyaman untuk pulang, anak akan tidak suka berkeliaran di Mall, di terminal bus ataupun membuat janji ketemuan di luar rumah? Bukannya tidak bocor atau kamarnya ber-AC, tetapi isi rumah itu sendiri, orang yang tinggal di dalamnya, mustinya mendatangkan rasa aman, diperhatikan dan diterima apa adanya, sehingga semua penghuni betah berlama-lama di dalamnya.
Orang tua, akan tetap bijaksana dan tidak “parno” alias sedikit-sedikit curiga atau cemas tanpa alasan jelas, bila ia juga rajin meng-up grade diri dengan kemajuan teknologi. Perlu tahu apa itu internet, apa yang terjadi di warnet, apa rasanya ber-FB, sehingga kesenangan dan kenikmatan yang melanda anak, bisa kita hayati juga. Utamanya, bila kita bisa bicara dalam “bahasa” yang sama dengan anak tentang sesuatu hal, ini akan membuat anak merasa  ia dipercaya sehingga punya tanggung jawab untuk memelihara kepercayaan ibu dan ayahnya.
Akhirnya, tetap beri peluang bagi anak untuk merasakan dan kemudian meyakini bahwa individu punya kebutuhan dasar untuk connected, terhubung secara nyata dengan individu lain, melalui kontak mata, sentuhan, pelukan dan belaian sayang dari orang yang menyayanginya. Bukankah,  Anda adalah orangnya? Sumber rasa sayang dan aman untuk anak Anda? Jangan pernah gantikan ini dengan limpahan fasilitas tekonolgi mutakhir yang lalu membuat anak makin terbenam dalam dunia maya yang sebenarnya cuma memberi semua rasa tadi, tetapi dalam bentuk semu, tidak nyata.
Oleh : Florentina Lenny Kristiani

Pentingnya Tumbuh Kembang Anak Pada Usia 1-3 Tahun

Setiap tahapan perkembangan anak adalah masa penting. Setiap anak memiliki tahapan perkembangan yang berbeda-beda. Perlu ketelitian dari orangtua untuk mendorong anak agar mencapai puncak perkembangan optimal (gain moment) setiap anak. Seorang anak memang butuh pengalaman dan melakukan penemuan sendiri untuk mengoptimalkan momen pembelajarannya. Namun, orangtua juga harus menemani anak agar bisa menciptakan gain moments bersama anak yang juga dibutuhkan dalam perkembangannya, terutama di periode emas kehidupan anak.
Menurut Sani B. Hermawan, psikolog dan direktur Lembaga Psikologi Daya Insani, tahun pertama hingga ketiga usia anak merupakan periode emas kehidupan anak untuk bertumbuh dan berkembang. Pada usia tersebut, anak sedang dalam proses membentuk dirinya. Pengembangan kognisi serta emosi pada usia dini ciptakan fondasi paling hakiki si kecil. Peran orangtua di sini sangat penting, mulai dari pemberian nutrisi yang lengkap dan seimbang, hingga membantu si kecil mencapai perkembangan mental dan daya kognisi yang optimal.
Menurut Sani, dalam acara "Wall of Gain Moment", peluncuran kemasan baru susu Gain Plus dan Gain School dari Abbot beberapa waktu lalu di Mall of Indonesia, Minggu, 30 Januari 2011, ada 4 faktor yang berperan dalam tumbuh kembang anak, yakni:
Biologik/fisiologik: Genetika, adanya kelainan fisiologis (seperti: disfungsi saraf pusat, malnutiri, dan lainnya).
Psikologik: Proses mental-psikologiks (seperti: hubungan emosional, motivasi, minat, bakat, perkembangan kognisi, persepsi, dan kreativitas).
Lingkungan: Keadaan lingkungan, stimulasi, fasilitas (seperti: kesehatan lingkungan, instrumen lingkungan, ketersediaan permainan, dan lainnya).
Interaksi dari beberapa faktor.
Apa arti dari tumbuh kembang anak? Dijelaskan oleh Sani:
Tumbuh adalah ada peningkatan secara kuantitas dan mudah diukur. Contoh, penambahan tinggi badan dan berat badan. Sifatnya irreversible (tidak bisa diulang).
Kembang adalah Adanya peningkatan secara kualitas. Misalnya, dapat mengingat bentuk benda atau dapat menyebutkan warna. Sifatnya reversible (bisa diulang).

Sumber : Kompas.com

Sabtu, 12 November 2011

Tips Obat Tradisional Buatan Asli Indonesia

Bagi Ibu Muda Berikut kami buat kan Tips Obat Tradisional Buatan Asli Indonesia yang keampuhan nya hampir sama dengan obat di Rumah Sakit.
  • Penurun panas, batuk, dan pilek

Parut bawang merah, tambahkan minyak telon, lalu balurkan pada punggung sampai bagian pantat sambil sedikit diurut. Juga pusar dan ubun-ubun. Untuk ramuan minum: air kelapa satu cangkir ditambah 1 sendok teh madu, aduk, lalu kukus. Setelah dingin, berikan pada anak sebanyak 3 sendok teh setiap 2 jam sekali. Ramuan ini diberikan untuk bayi 8 bulan ke atas. Bila usia anak di bawah 8 bulan, cukup dengan pemberian ASI atau ibunya yang minum ramuan tersebut.
Pada anak yang agak besar, gunakan ramuan minum berupa air kunyit dan madu. Setengah sampai satu ruas jari kunyit yang sudah bersih dibakar, dikerik kulitnya, diparut, lalu diberi air matang 1/2 cangkir, peras, kemudian diendapkan. Campur bagian air kunyit yang tanpa endapan dengan kocokan 1 butir kuning telur dan 1 sendok makan madu, kemudian disuapkan pada anak. Ramuan ini bisa untuk penurun panas seperti pada sakit cacar air, flu, atau apa saja.
  • Perut kembung

Parut bawang merah dan tambahkan minyak telon. Kemudian tapelkan bawang yang sudah diparut tersebut di bagian pusar. Bisa juga, gunakan daun jarak pagar yang dihangatkan. Olesi dengan minyak kelapa, pilin-pilin, lalu tempelkan pada pusar si kecil.
Diare
Sediakan 1/2 jari kunyit yang sudah bersih dibakar, dipotong-potong, 7 pucuk daun jambu biji, air 2 gelas, dan garam 1/4 sendok teh, rebus dengan api kecil. Minum airnya, 1 sendok teh satu jam sekali. Untuk mengusir gas, maka pusarnya ditapeli dengan parutan bawang merah yang sudah diberi minyak telon. Untuk anak yang sudah agak besar, boleh juga dengan mengunyah halus pucuk daun jambu klutuk yang sudah bersih ditambah garam lalu ditelan.
  • Muntah-muntah

Muntah bisa disebabkan perut mual atau kembung. Sediakan 1/2 sendok teh ketumbar, 3 butir kapulaga, 5 butir adas hitam, dan air setengah gelas. Kemudian direbus. Setelah dingin, berikan ke anak sedikit-sedikit, sesering mungkin atau 2 jam sekali.
Boleh juga dibuatkan air beras kencur. Caranya, cuci 1 sendok makan beras dan direndam sebentar. Sangrai beras tersebut sampai berwarna kecokelatan, lalu ditumbuk halus bersama dengan 1 ruas jari kencur, 1 ruas jari kunyit, dan 1/4 sendok teh adas manis. Setelah itu diseduh dengan air panas, tambahkan gula merah, sedikit garam, dan asam jawa. Saring, lalu diminumkan pada anak agar tubuhnya hangat.
Batuk
Sediakan air jeruk nipis 1 sendok makan ditambah madu 2 sendok makan dan air matang 2 sendok makan. Masukkan dalam cangkir dan kukus. Setelah agak dingin, minumkan pada anak sebanyak 1-2 sendok teh. Berikan sehari 5 kali.
Batuk seratus hari
Sediakan umbi bidara upas sebesar 1/2 jempol yang sudah bersih, parut dan seduh dengan air panas, lalu aduk-aduk dan dinginkan. Saring dan tambahkan sedikit madu. Minum sampai habis. Buatlah ramuan ini 3 kali sehari. Bisa juga gunakan ramuan lidah buaya. Lidah buaya dikupas kulitnya dan ambil bagian dagingnya sebanyak dua jari, kemudian dicacah. Tambahkan air hangat dan madu, lalu diminumkan pada anak 1-2 kali sehari.
Batuk karena angin atau dahak susah keluar
Sediakan 1 butir bawang merah diparut, 1 ruas jari jahe diparut dan diperas airnya, 7 butir adas manis, 1 ruas jari kunyit diparut dan diperas airnya, 1 sendok makan air jeruk nipis, dan 1/2 gelas air. Masukkan semua bahan di cangkir, kemudian kukus dan setelah itu saring. Minum 3 kali sehari masing-masing 2 sendok teh.
  • Batuk berlendir

Campurkan air jahe 1 sendok makan, air kunyit 1 sendok makan, bawang putih 1 siung diparut, air jeruk nipis 1 sendok makan, madu 1 sendok makan, dan 3 sendok makan air matang, kemudian dikukus. Diminumkan 3-4 kali sehari 2 sendok teh.
Pilek
Siapkan bawang merah yang diparut, lalu tapelkan pada tulang leher ketujuh (bagian tengkuk) dan ubun-ubun anak setelah sebelumnya diolesi minyak kayu putih. Beri juga minuman yang hangat-hangat, seperti minuman beras kencur. Selain itu, jemur anak di bawah sinar matahari pagi sekitar jam 7 atau di bawah jam 9 pagi. Panaskan bagian dada seperempat jam dan kemudian punggung seperempat jam. Ini bisa dilakukan sambil jalan-jalan pagi.
  • Mata bintitan

Ambil getah dari batang tanaman patikan kebo atau getah dari batang pohon meniran. Tempelkan sedikit pada kapas, lalu oleskan pada bagian bintitnya, sedikit saja, jangan sampai terkena mata.
  • Mata merah

Taruh 3 lembar daun sirih yang sudah dicuci bersih pada wadah mangkok. Seduh dengan air panas. Setelah airnya dingin, minta anak untuk mengedip-ngedipkan matanya dalam air tersebut.
  • Sariawan

Ambil sebuah tomat matang, seduh dengan air panas dan kupas kulitnya. Haluskan tomat tersebut dengan menggunakan sendok, saring dan tambahkan sedikit gula. Beri anak minumam sari tomat tersebut.
  • Tak nafsu makan

Menurut dokter hilangnya nafu makan dapat disebabkan cacingan atau hal lain seperti masuk angin. Cara mengatasinya, bersihkan 1 lembar daun jarak pagar, setelah itu hangatkan sebentar di atas tutup panci. Beri olesan minyak kelapa pada daun tersebut dan dipilin, kemudian tempelkan daun tersebut di atas pusar anak, yang sebelumnya sudah diolesi dengan minyak telon.
Bila usia anak sudah lebih dari setahun, coba berikan ramuan 1 telapak tangan daun pepaya, 1 ruas jari temu hitam/temu ireng, seruas jari tempe bosok (tempe kemarin), dan sedikit garam. Semua bahan ditumbuk halus, lalu peras pakai kain dan masukkan ke mulut anak. “Khasiat temu hitam untuk mengeluarkan cacing, sedangkan daun pepaya untuk menambah nafsu makannya, dan tempe bosok untuk stamina atau kekuatan tubuhnya.
Untuk menambah nafsu makan anak bisa juga dengan ramuan: 1 ruas jari temulawak, gula merah, air secukupnya, dan sedikit garam, kemudian rebus dan saring. Minumkan pada anak 1-2 sendok makan sehari
Mimisan
Selembar daun sirih yang sudah dicuci bersih dipilin dan disumpalkan ke hidung anak. Untuk pengobatan dari dalam tubuh lakukan dengan ramuan: 1/2 jempol umbi bidara upas yang sudah bersih diparut dan diseduh dengan 1 cangkir air panas, kemudian disaring, dan setelah dingin diminumkan ke anak ditambah sedikit madu.
  • Benjol karena benturan

Rendam 1 sendok makan beras. Tumbuk bersama kencur dan beri sedikit garam. Setelah halus, tempelkan ke bagian yang benjol.
Bisa juga diberi ramuan: bawang putih diparut dan diberi ramuan: bawang putih diparut dan diberi madu, setelah itu dioleskan ke bagian yang benjol.
  • Keringat buntet

Sesering mungkin dibedaki tepung kanji.
  • Congekan

Cuci bersih 3 lembar daun miana atau 7 lembar daun samiloto segar atau lengkuas merah muda, lalu tumbuk halus. Peras pakai kain bersih dan teteskan air perasannya ke telinga. Lakukan dua kali sehari, masing-masing 3 tetes.
  • Panu

Dua jari langkuas merah diparut dan diberi sedikit cuka, oles-oleskan pagi dan sore atau malam hari pada bagian tubuh yang berpanu tersebut.
  • Koreng atau borok kepala

Batang brotowali dipotong-potong sebanyak 5 jari. Rebus dengan sedikit air, oleskan pada bagian kepala.
Bisa juga diberi ramuan: daun brotowali, parutan kunyit dan sedikit garam ditumbuk halus. Oleskan ke kepala. Boleh juga hanya dengan kunyit saja.
  • Sakit gigi

Bawang putih diparut, ditambah sedikit garam, kemudian sumpal ke gigi yang sakit karena berlubang.
  • Digigit nyamuk

Hilangkan bekas gigitannya dengan tanaman sambiloto yang diremas-remas dan dioleskan ke bagian bekas gigitan tersebut. Kalau tak ada sambiloto bisa digunakan minyak sereh.
  • Asma

Sepuluh siung bawang putih diparut, ditambah madu 1 gelas, kemudian dikukus. Berikan pada anak sebanyak 1 sendok teh, dua kali sehari. Bisa juga, 10 siung bawang putih diparut, 1 ons gula batu, direbus bersama 1 gelas air.
  • Luka-luka berdarah

Cuci bersih daun jambu biji atau daun bandotan, kemudian remas-remas. Tapelkan pada luka tersebut. Darah akan berhenti segera.
  • Keracunan

Minum air kelapa hijau muda 3 kali sehari 1/4 gelas.
  • Biduran atau kaligata

Balurkan tubuh dengan minyak telon, minyak kayu putih atau minyak tawon. Untuk ramuan minum: 1 jari temulawak dipotong-potong, beri sedikit gula merah, dan garam direbus dengan 1 gelas air. Saring dan bila sudah dingin diminumkan 3 kali sehari 1/4 gelas.

Sumber: Dedeh Kurniasih – dranak.blogspot.com