This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 18 November 2011

Beberapa Penyebab Anak Tidak Mempunyai Teman..

Anak mudah bergaul merupakan salah satu ciri anak yang mempunyai kecerdasan sosial (interpersonal). Kecerdasan sosial adalah kemampuan seseorang dalam berinteraksi antarpribadi satu dengan pribadi lainnya, serta dapat menempatkan diri pada lingkungan. Umumnya, anak yang cerdas sosial juga cerdas diri (intrapersonal). Cerdas diri artinya kemampuan seseorang untuk memahami diri sendiri, bagaimana ia mengolah diri sendiri baik emosi maupun pemikirannya dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut.
Berbekal dua kemampuan ini, anak mempunya modal kuat untuk bersaing di masa mendatang, jelas Psikolog dan Direktur Lembaga Pelatihan Daya Insani, Sani B Hermawan, Psi.  Namun bagaimana jika anak usia prasekolah enggan bergaul dan terlihat tidak punya teman. Sebagai orangtua, Anda perlu mencoba menelisik dan mencari solusinya. Boleh jadi empat hal ini menjadi penyebabnya:
  • Lingkungan kurang mendukung.

Orangtua di kota besar umumnya terlalu "khawatir" melepas anaknya bermain. Bisa jadi lingkungan tempat tinggalnya memang tidak ramah anak alias tidak ada tempat atau fasilitas untuk bermain anak-anak, terlalu ramai dengan kendaraan lalu-lalang, sehingga orangtua cenderung melarang anak bermain ke luar rumah. Bisa juga tinggal di lingkungan yang terlalu individualis, seperti di kompleks perumahan berbentuk cluster atau apartemen tanpa fasilitas bermain.
  • Kurang stimulasi.

Sebenarnya lingkungan cukup mendukung tapi orangtua terlalu membatasi pergaulan anak karena alasan tertentu. Seperti takut penculikan, tidak ingin anak bermain dengan anak-anak tertentu, terlalu banyak aturan atau larangan di rumah, dan sebagainya. Karena kurang stimulasi, akhirnya keterampilan bersosialisasi pada anak pun berkurang.
  • Pribadi introver.

Selain faktor dari luar, ada juga faktor dari dalam diri anak sendiri. Yakni anak-anak yang berkepribadian introver. Umumnya anak-anak ini cenderung pendiam, tertutup, lebih senang menyendiri atau bermain sendiri, tidak nyaman ketika berada dalam kerumunan dan sebagainya.
  • Lebih memilih permainan individual.

Tak bisa dipungkiri permainan anak-anak sekarang membuatnya lebih individual. Seperti games di komputer yang bisa dimainkan sendiri atau bermain dengan orang lain tanpa perlu berinteraksi langsung semacam games online. Ia bisa asyik sendiri, "seakan-akan" tidak membutuhkan orang lain. Dalam jangka panjang, tentu hal ini akan mengurangi keterampilannya bersosialisasi.
Setelah tahu apa permasalahannya, tentu orangtua harus segera mencari solusi karena di usia prasekolah sudah seharusnya anak didorong untuk mulai berteman seluas-luasnya agar kelak tidak menjadi anak yang minder lantaran kurang pergaulan.

(Tabloid Nakita/Marfuah Panji Astuti)

Latihan Bersabar Membuat Anak Lebih Cerdas..

Apa yang Anda lakukan ketika anak merengek meminta sesuatu? Langsung memenuhinya daripada ia menangis? Salah. Karena ternyata, perbuatan ini justru berefek negatif pada perkembangan anak. "Sebaiknya latih anak untuk bersabar, dan jelaskan kepadanya bahwa semua hal butuh proses," ungkap konsultan anak Hanny Muchtar Darta, pada saat talkshow dengan tema "Pentingnya Kecukupan Asupan Vitamin dan Mineral agar Anak Incredible"
Selain jadi lebih mengerti kondisi orangtua saat itu, anak juga melatih kesabaran, dan membuat mereka lebih cerdas. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Bing Nursery School dari Standford University terhadap anak usia 3-4 tahun, anak yang lebih sabar ternyata lebih cerdas.
Penelitian ini dilakukan dengan memberikan pilihan pada anak untuk mendapatkan sebuah marshmallow secara langsung, atau mendapatkan dua buah marshmallow namun mereka harus menunggu selama 3 menit. Hasilnya, anak-anak yang bersedia bersabar untuk menunggu ternyata lebih cerdas, dan mendapatkan poin Scholastic Assessment Test (SAT), 200 poin lebih tinggi dibanding anak yang tidak mau bersabar. Selain mendapatkan skor SAT yang lebih tinggi, anak-anak ini juga memiliki tingkat emosi, dan kehidupan sosial yang lebih matang dan lebih baik.
"Selain itu, anak yang sabar juga akan lebih menghargai semua hal yang mereka miliki," tukas Hanny. Dengan kesabaran anak untuk menanti berbagai hal yang mereka inginkan, secara tak langsung mereka lebih menghargai barang yang sudah mereka peroleh dengan susah payah dan penuh kesabaran.
Sabar, punya banyak manfaat
Untuk hasil maksimal bagi pertumbuhan anak, sebaiknya latih kesabaran anak sejak dini, yaitu sejak bayi. "Misalnya, ketika akan menyusui katakan padanya untuk menunggu sebentar karena Anda akan mencuci tangan. Selain menjalin komunikasi intim, ini juga akan membiasakan anak untuk sabar menunggu," ujarnya.
Ketika melatih kesabaran anak, Anda juga bisa melatih banyak hal positif dalam waktu bersamaan dan menyenangkan misalnya,  menabung. "Ketika mereka minta dibelikan mainan, ajaklah ia untuk bersabar membelinya dan mulai menabung dalam celengan lucu dengan menyisihkan sedikit uang jajannya untuk membeli mainan itu. Jadi ada tiga manfaat yang bisa diambil sekaligus: sabar, hemat, dan menghargai," sarannya.

Sumber : Kompas Female

Kamis, 17 November 2011

Jika Si Anak Selalu Bersikap Bossy..

Seringkali kita melihat anak kecil yang bersikap Bossy tanpa orangtuanya berusaha untuk mengubahnya. Akibatnya anak akan dijauhi oleh teman-temannya karena mereka merasa tidak nyaman dengan gaya bossy anak tersebut. Gayanya yang sok mengatur teman-temannya, dengan berkacak pinggang memerintah teman-temannya untuk melakukan apa yang dia mau membuat teman-temannya tidak suka sehingga memilih menjauhinya. Kalau hal itu dibiarkan terus menerus tentunya akan tidak bagus untuk perkembangan anak itu sendiri. Walaupun begitu orangtua tidak boleh  sembarangan dalam mengatasi sikap bossy anaknya tersebut.
  1. Orangtua harus bersikap tenang dan memberikan penjelasan kepada anaknya tentang perilaku seperti apa yang kita harapkan” Dede, jangan bertolak pinggang dan berteriak memerintah orang lain seperti itu. Sikap seperti itu tidak baik. Kamu bisa kok mengatakan apa yang kamu inginkan pada ibu dengan nada dan sikap yang baik dan sopan.”
  2. Hindari memberikan keinginannya jika ia tidak menunjukkan perilaku yang baik seperti yang kita harapkan.
  3. Pusatkan perhatian pada perilaku yang positif misalnya memberikan pujian ketika anak bersedia berbagi atau bekerjasama dengan orang disekitarnya.

Untuk mengatasi sikap Bossy Anak selain 3 cara diatas bisa diperluas dengan cara
  • Jangan Dipermalukan

Orangtua harus mendukung anak melakukan komunikasi yang baik dan mengendalikan emosinya. misalnya ketika orangtua berbicara harus dengan sikap yang sopan dan nada yang tepat karena bisa jadi anak mendapat kebiasaan bossy itu dari meniru kebiasaan orangtua atau dari orang lain tanpa disadari orangtua. yang perlu diingat janganlah menertawakan, atau mempermalukan anak dengan mengolok-olok sikap bossynya. Orangtua harus tenang dan tegas.
  • Cari Pemicunya

Anak-anak bersikap bossy tentu ada maksud-maksud tertentu dibalik sikapnya itu.
Misalnya:
  1. Pemahaman anak bahwa dengan menunjukkan sikap bossy mereka akan mendapatkan perhatian.
  2. Anak meniru dari lingkungan sekitarnya dan diterapkan karena menganggap hal itu wajar. Misalnya sikap orangtuanya kepada pembantu, Sikap Ayahnya kepada Ibunya, atau oranglain Karena orangtua tidak menegur dan memberikan konsekuensi pada anak ketika anak bersikap bossy sehingga anak menganggap sikap itu benar

  • Hukuman Time-Out

Terapkan Time Out  sesuai dengan usianya dengan membicarakan terlabih dahulu dengan anak tentang konsekuensinya jika anak bersikap Bossy lagi. misalnya dengan memberhentika sementara dari fasilitas yang ida dapatkan dan jelaskan kenapa orangtua menerapkan time out padanya dan meminta anak untuk tidak mengulanginya lagi. Pastikan anak mengerti perilaku bagaimana yang orangtua harapkan dengan menanyakannya” Kalau kamu ingin teman-teman mau bermain bersama kamu bagaimana cara yang baik untuk berbicara dengan teman?” jika anak mengerti ia pasti akan menjawab “berbicara yang baik dan sopan, Ma”
  • Konsisten Dampingi Anak

Agar anak tetap konsisten bersikap baik dan tidak melupakan pesan-pesan orangtuanya, tentunya orangtua juga harus konsisten mendampingi anak saat anak memperbaiki kebiasaannya.
Caranya :
  • Lakukan komunikasi yang hangat, ajak anak membicarakan dampak dari perilaku bOssy yang dia lakukan. Misalnya orang sekitarnya jadi tidak merasa nyaman dan dia jadi dihindari teman-temannya.
  • Gunakan media buku cerita, film edukatif anak, atau dongeng dengan tema yang terkait. dari cerita-cerita tersebut anak dapat memperoleh pemahaman yang tepat tentang cara-cara berinteraksi yang tepat dengan orang lain dan menghindaru sikap Bossy.


Sumber: Tabloid Nova 1206/XXIV/4

Rabu, 16 November 2011

Fungsi dan Peran Orang Tua Kepada Anak

Orang tua mempunyai fungsi yang penting dalam keluarga. Diantara fungsi-fungsi tersebut antara lain (dalam Soelaeman, 1987): Pertama, Fungsi religius. Artinya orang tua mempunyai kewajiban memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota lainnya kepada kehidupan beragama. Soelaeman (1987) memberikan penjelasan bahwa untuk melaksanakan Fungsi dan peran ini, orang tua sebagai tokoh inti dalam keluarga itu harus terlebih dahulu menciptakan iklim yang religius dalam keluarga itu, yang dapat dihayati oleh seluruh anggotanya.
Fungsi yang kedua adalah Fungsi edukatif. Pelaksanaan fungsi edukatif keluarga merupakan salah satu tanggung jawab yang dipikul oleh orang tua. Sebagai salah satu unsur pendidikan keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama bagi anak. Orang tua harus mengetahui tentang pentingnya pertumbuhan, perkembangan dan masa depan seorang anak secara keseluruhan. Ditangan orang tuanyalah masalah-masalah yang menyangkut anak, apakah dia akan tumbuh menjadi orang yang suka merusak dan menyeleweng atau ia akan tumbuh menjadi orang baik.
Selanjutnya fungsi yang ketiga yakni Fungsi protektif. Soelaeman (1987) memberikan gambaran pelaksanaan fungsi lingkungan, yaitu dengan cara melarang atau menghindarkan anak dari perbuatan-perbuatan yang tidak diharapkan, mengawasi atau membatasi perbuatan anak dalam hal-hal tertentu menganjurkan atau menyuruh mereka untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang diharapkan mengajak bekerja sama dan saling membantu, memberikan contoh dan tauladan dalam hal-hal yang diharapkan.
Fungsi keempat yaitu Fungsi Sosialisasi. Fungsi dan peran orang tua dalam mendidik anaknya tidak saja mencakup pengembangan pribadi, agar menjadi pribadi yang mantap tetapi meliputi pula mempersiapkannya menjadi anggota masyarakat yang baik. Sehubungan dengan itu perlu dilaksanakan fungsi sosialisasi anak. Melaksanakan fungsi sosialisasi itu berarti orang tua memiliki kedudukan sebagai penghubung anak dengan kehidupan sosial dan norma-norma sosial, dan membutuhkan fasilitas yang memadai.
Yang terakhir adalah Fungsi ekonomis. Meliputi; pencarian nafkah, perencanaan serta pembelajarannya. Keadaan ekonomi sekeluarga mempengaruhi pula harapan orang tua akan masa depan anaknya serta harapan anak itu sendiri. Orang tua harus dapat mendidik anaknya agar dapat memberikan penghargaan yang tepat terhadap uang dan pencariannya, disertai pula pengertian kedudukan ekonomi keluarga secara nyata, bila tahap perkembangan anak telah memungkinkan.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Fungsi dan peran orang tua pada anaknya antara lain menanamkan kehidupan beragama, memberikan pendidikan dalam masa perkembangan anak, menjadi penghubung dalam kehidupan sosial anak, dan memberikan nafkah secara ekonomi demi keberlangsungan anak.

Senin, 14 November 2011

ANAK KITA DAN FACE BOOK

Setelah Amerika dan China, menurut sahibul hikayat, Indonesia adalah pengguna Face Book (FB) terbanyak di dunia. Anak-anak kita yang berusia remaja, bahkan pra-remaja (12 tahunan) pun tak lepas kesukaan ber-facebook ria. Mengiringi fenomena ini, mulailah  orang tua resah karena mendapati anaknya punya “date” alias janji-janji dengan pria yang mereka kenal melalui FB. Dan karena terjadinya di dunia maya, maka tukang ojek berwajah lumayan, mudah sekali memberi kesan bahwa ia adalah  mahasiswa tahun terakhir ITB. Dengan adanya fenomena ini, hampir mustahil rasanya melarang anak-anak ber-FB. Manfaat FB sebenarnya juga cukup banyak bila digunakan  untuk hal-hal positif. Kata kunci untuk mengendalikan anak-anak adalah dengan mengalihkan perhatian.
Mengapa demam FB ini demikian hebat? Karena anak usia pra remaja dan remaja punya kebutuhan besar untuk mengidentifikasikan diri dengan hal yang lekat dengan atribut “keremajaan” mereka. Yang teman-temannya lakukan, terasa wajib ia lakukan juga.
Apalagi untuk anak pemalu, mereka akan mendapat kompensasi luar biasa dari kontak sosial di dunia maya, karena tanpa harus face to face, obrolan bisa lancar mengalir. Efeknya,  cinta maya (bukan lagi cinta monyet)  mudah sekali bersemi dan menjadi prioritas utama, menggeser kesenangan lain yang lebih sehat dan mendewasakan kepribadian dalam konteks dunia nyata.
MENCEGAH SELALU LEBIH MUDAH
Dalam psikologi, ada prinsip dasar yang diyakini, bahwa bila sesuatu mendatangkan perasaan positif, maka ini akan cenderung diulang dan diulang lagi. Demikian pula sebaliknya, akan dihindari dan malas dilakukan, bila  menghasilkan pengalaman tidak menyenangkan dan perasaan yang negatif.
Fenomena Facebook berakar pada pencarian jati diri, di tempat yang salah pada waktu yang salah pada orang yang tidak tepat pula. Maka, jadilah ibu, dan ayah yang menjadi teladan nyata bagi anak kita, agar mereka punya keinginan dan aspirasi ”Ah, kalau sudah dewasa kelak, aku ingin jadi sepeti Mama (Papa).” Jujur, punya integritas dalam menjalani hidup adalah pola ideal yang bila diadopsi anak, akan membuatnya mampu menjalani hidup dengan keputusan-keputusan bertanggung-jawab, termasuk tanggung jawab membagi waktu ntuk hal yang bermanfaaat bagi dirinya. Sopan santun terjaga, respek pada orang lain dan peduli pada kenyamanan orang, adalah sumber kematangan anak untuk mampu berhenti sejenak memikirkan diri sendiri dan punya keinginan untuk menyenangkan hati orang tua dan orang lain di sekitarnya. Tanpa ini, egoisme akan tumbuh subur, sehingga ia akan cuek, tetap mempertahankan perilaku dan kebiasaan yang jelas-jelas membuat ibu dan ayahnya tidak nyaman.
Rumah, mustinya jadi HOME dan bukan House. Bukankah bila rumah adalah tempat nyaman untuk pulang, anak akan tidak suka berkeliaran di Mall, di terminal bus ataupun membuat janji ketemuan di luar rumah? Bukannya tidak bocor atau kamarnya ber-AC, tetapi isi rumah itu sendiri, orang yang tinggal di dalamnya, mustinya mendatangkan rasa aman, diperhatikan dan diterima apa adanya, sehingga semua penghuni betah berlama-lama di dalamnya.
Orang tua, akan tetap bijaksana dan tidak “parno” alias sedikit-sedikit curiga atau cemas tanpa alasan jelas, bila ia juga rajin meng-up grade diri dengan kemajuan teknologi. Perlu tahu apa itu internet, apa yang terjadi di warnet, apa rasanya ber-FB, sehingga kesenangan dan kenikmatan yang melanda anak, bisa kita hayati juga. Utamanya, bila kita bisa bicara dalam “bahasa” yang sama dengan anak tentang sesuatu hal, ini akan membuat anak merasa  ia dipercaya sehingga punya tanggung jawab untuk memelihara kepercayaan ibu dan ayahnya.
Akhirnya, tetap beri peluang bagi anak untuk merasakan dan kemudian meyakini bahwa individu punya kebutuhan dasar untuk connected, terhubung secara nyata dengan individu lain, melalui kontak mata, sentuhan, pelukan dan belaian sayang dari orang yang menyayanginya. Bukankah,  Anda adalah orangnya? Sumber rasa sayang dan aman untuk anak Anda? Jangan pernah gantikan ini dengan limpahan fasilitas tekonolgi mutakhir yang lalu membuat anak makin terbenam dalam dunia maya yang sebenarnya cuma memberi semua rasa tadi, tetapi dalam bentuk semu, tidak nyata.
Oleh : Florentina Lenny Kristiani

Pentingnya Tumbuh Kembang Anak Pada Usia 1-3 Tahun

Setiap tahapan perkembangan anak adalah masa penting. Setiap anak memiliki tahapan perkembangan yang berbeda-beda. Perlu ketelitian dari orangtua untuk mendorong anak agar mencapai puncak perkembangan optimal (gain moment) setiap anak. Seorang anak memang butuh pengalaman dan melakukan penemuan sendiri untuk mengoptimalkan momen pembelajarannya. Namun, orangtua juga harus menemani anak agar bisa menciptakan gain moments bersama anak yang juga dibutuhkan dalam perkembangannya, terutama di periode emas kehidupan anak.
Menurut Sani B. Hermawan, psikolog dan direktur Lembaga Psikologi Daya Insani, tahun pertama hingga ketiga usia anak merupakan periode emas kehidupan anak untuk bertumbuh dan berkembang. Pada usia tersebut, anak sedang dalam proses membentuk dirinya. Pengembangan kognisi serta emosi pada usia dini ciptakan fondasi paling hakiki si kecil. Peran orangtua di sini sangat penting, mulai dari pemberian nutrisi yang lengkap dan seimbang, hingga membantu si kecil mencapai perkembangan mental dan daya kognisi yang optimal.
Menurut Sani, dalam acara "Wall of Gain Moment", peluncuran kemasan baru susu Gain Plus dan Gain School dari Abbot beberapa waktu lalu di Mall of Indonesia, Minggu, 30 Januari 2011, ada 4 faktor yang berperan dalam tumbuh kembang anak, yakni:
Biologik/fisiologik: Genetika, adanya kelainan fisiologis (seperti: disfungsi saraf pusat, malnutiri, dan lainnya).
Psikologik: Proses mental-psikologiks (seperti: hubungan emosional, motivasi, minat, bakat, perkembangan kognisi, persepsi, dan kreativitas).
Lingkungan: Keadaan lingkungan, stimulasi, fasilitas (seperti: kesehatan lingkungan, instrumen lingkungan, ketersediaan permainan, dan lainnya).
Interaksi dari beberapa faktor.
Apa arti dari tumbuh kembang anak? Dijelaskan oleh Sani:
Tumbuh adalah ada peningkatan secara kuantitas dan mudah diukur. Contoh, penambahan tinggi badan dan berat badan. Sifatnya irreversible (tidak bisa diulang).
Kembang adalah Adanya peningkatan secara kualitas. Misalnya, dapat mengingat bentuk benda atau dapat menyebutkan warna. Sifatnya reversible (bisa diulang).

Sumber : Kompas.com

Sabtu, 12 November 2011

Tips Obat Tradisional Buatan Asli Indonesia

Bagi Ibu Muda Berikut kami buat kan Tips Obat Tradisional Buatan Asli Indonesia yang keampuhan nya hampir sama dengan obat di Rumah Sakit.
  • Penurun panas, batuk, dan pilek

Parut bawang merah, tambahkan minyak telon, lalu balurkan pada punggung sampai bagian pantat sambil sedikit diurut. Juga pusar dan ubun-ubun. Untuk ramuan minum: air kelapa satu cangkir ditambah 1 sendok teh madu, aduk, lalu kukus. Setelah dingin, berikan pada anak sebanyak 3 sendok teh setiap 2 jam sekali. Ramuan ini diberikan untuk bayi 8 bulan ke atas. Bila usia anak di bawah 8 bulan, cukup dengan pemberian ASI atau ibunya yang minum ramuan tersebut.
Pada anak yang agak besar, gunakan ramuan minum berupa air kunyit dan madu. Setengah sampai satu ruas jari kunyit yang sudah bersih dibakar, dikerik kulitnya, diparut, lalu diberi air matang 1/2 cangkir, peras, kemudian diendapkan. Campur bagian air kunyit yang tanpa endapan dengan kocokan 1 butir kuning telur dan 1 sendok makan madu, kemudian disuapkan pada anak. Ramuan ini bisa untuk penurun panas seperti pada sakit cacar air, flu, atau apa saja.
  • Perut kembung

Parut bawang merah dan tambahkan minyak telon. Kemudian tapelkan bawang yang sudah diparut tersebut di bagian pusar. Bisa juga, gunakan daun jarak pagar yang dihangatkan. Olesi dengan minyak kelapa, pilin-pilin, lalu tempelkan pada pusar si kecil.
Diare
Sediakan 1/2 jari kunyit yang sudah bersih dibakar, dipotong-potong, 7 pucuk daun jambu biji, air 2 gelas, dan garam 1/4 sendok teh, rebus dengan api kecil. Minum airnya, 1 sendok teh satu jam sekali. Untuk mengusir gas, maka pusarnya ditapeli dengan parutan bawang merah yang sudah diberi minyak telon. Untuk anak yang sudah agak besar, boleh juga dengan mengunyah halus pucuk daun jambu klutuk yang sudah bersih ditambah garam lalu ditelan.
  • Muntah-muntah

Muntah bisa disebabkan perut mual atau kembung. Sediakan 1/2 sendok teh ketumbar, 3 butir kapulaga, 5 butir adas hitam, dan air setengah gelas. Kemudian direbus. Setelah dingin, berikan ke anak sedikit-sedikit, sesering mungkin atau 2 jam sekali.
Boleh juga dibuatkan air beras kencur. Caranya, cuci 1 sendok makan beras dan direndam sebentar. Sangrai beras tersebut sampai berwarna kecokelatan, lalu ditumbuk halus bersama dengan 1 ruas jari kencur, 1 ruas jari kunyit, dan 1/4 sendok teh adas manis. Setelah itu diseduh dengan air panas, tambahkan gula merah, sedikit garam, dan asam jawa. Saring, lalu diminumkan pada anak agar tubuhnya hangat.
Batuk
Sediakan air jeruk nipis 1 sendok makan ditambah madu 2 sendok makan dan air matang 2 sendok makan. Masukkan dalam cangkir dan kukus. Setelah agak dingin, minumkan pada anak sebanyak 1-2 sendok teh. Berikan sehari 5 kali.
Batuk seratus hari
Sediakan umbi bidara upas sebesar 1/2 jempol yang sudah bersih, parut dan seduh dengan air panas, lalu aduk-aduk dan dinginkan. Saring dan tambahkan sedikit madu. Minum sampai habis. Buatlah ramuan ini 3 kali sehari. Bisa juga gunakan ramuan lidah buaya. Lidah buaya dikupas kulitnya dan ambil bagian dagingnya sebanyak dua jari, kemudian dicacah. Tambahkan air hangat dan madu, lalu diminumkan pada anak 1-2 kali sehari.
Batuk karena angin atau dahak susah keluar
Sediakan 1 butir bawang merah diparut, 1 ruas jari jahe diparut dan diperas airnya, 7 butir adas manis, 1 ruas jari kunyit diparut dan diperas airnya, 1 sendok makan air jeruk nipis, dan 1/2 gelas air. Masukkan semua bahan di cangkir, kemudian kukus dan setelah itu saring. Minum 3 kali sehari masing-masing 2 sendok teh.
  • Batuk berlendir

Campurkan air jahe 1 sendok makan, air kunyit 1 sendok makan, bawang putih 1 siung diparut, air jeruk nipis 1 sendok makan, madu 1 sendok makan, dan 3 sendok makan air matang, kemudian dikukus. Diminumkan 3-4 kali sehari 2 sendok teh.
Pilek
Siapkan bawang merah yang diparut, lalu tapelkan pada tulang leher ketujuh (bagian tengkuk) dan ubun-ubun anak setelah sebelumnya diolesi minyak kayu putih. Beri juga minuman yang hangat-hangat, seperti minuman beras kencur. Selain itu, jemur anak di bawah sinar matahari pagi sekitar jam 7 atau di bawah jam 9 pagi. Panaskan bagian dada seperempat jam dan kemudian punggung seperempat jam. Ini bisa dilakukan sambil jalan-jalan pagi.
  • Mata bintitan

Ambil getah dari batang tanaman patikan kebo atau getah dari batang pohon meniran. Tempelkan sedikit pada kapas, lalu oleskan pada bagian bintitnya, sedikit saja, jangan sampai terkena mata.
  • Mata merah

Taruh 3 lembar daun sirih yang sudah dicuci bersih pada wadah mangkok. Seduh dengan air panas. Setelah airnya dingin, minta anak untuk mengedip-ngedipkan matanya dalam air tersebut.
  • Sariawan

Ambil sebuah tomat matang, seduh dengan air panas dan kupas kulitnya. Haluskan tomat tersebut dengan menggunakan sendok, saring dan tambahkan sedikit gula. Beri anak minumam sari tomat tersebut.
  • Tak nafsu makan

Menurut dokter hilangnya nafu makan dapat disebabkan cacingan atau hal lain seperti masuk angin. Cara mengatasinya, bersihkan 1 lembar daun jarak pagar, setelah itu hangatkan sebentar di atas tutup panci. Beri olesan minyak kelapa pada daun tersebut dan dipilin, kemudian tempelkan daun tersebut di atas pusar anak, yang sebelumnya sudah diolesi dengan minyak telon.
Bila usia anak sudah lebih dari setahun, coba berikan ramuan 1 telapak tangan daun pepaya, 1 ruas jari temu hitam/temu ireng, seruas jari tempe bosok (tempe kemarin), dan sedikit garam. Semua bahan ditumbuk halus, lalu peras pakai kain dan masukkan ke mulut anak. “Khasiat temu hitam untuk mengeluarkan cacing, sedangkan daun pepaya untuk menambah nafsu makannya, dan tempe bosok untuk stamina atau kekuatan tubuhnya.
Untuk menambah nafsu makan anak bisa juga dengan ramuan: 1 ruas jari temulawak, gula merah, air secukupnya, dan sedikit garam, kemudian rebus dan saring. Minumkan pada anak 1-2 sendok makan sehari
Mimisan
Selembar daun sirih yang sudah dicuci bersih dipilin dan disumpalkan ke hidung anak. Untuk pengobatan dari dalam tubuh lakukan dengan ramuan: 1/2 jempol umbi bidara upas yang sudah bersih diparut dan diseduh dengan 1 cangkir air panas, kemudian disaring, dan setelah dingin diminumkan ke anak ditambah sedikit madu.
  • Benjol karena benturan

Rendam 1 sendok makan beras. Tumbuk bersama kencur dan beri sedikit garam. Setelah halus, tempelkan ke bagian yang benjol.
Bisa juga diberi ramuan: bawang putih diparut dan diberi ramuan: bawang putih diparut dan diberi madu, setelah itu dioleskan ke bagian yang benjol.
  • Keringat buntet

Sesering mungkin dibedaki tepung kanji.
  • Congekan

Cuci bersih 3 lembar daun miana atau 7 lembar daun samiloto segar atau lengkuas merah muda, lalu tumbuk halus. Peras pakai kain bersih dan teteskan air perasannya ke telinga. Lakukan dua kali sehari, masing-masing 3 tetes.
  • Panu

Dua jari langkuas merah diparut dan diberi sedikit cuka, oles-oleskan pagi dan sore atau malam hari pada bagian tubuh yang berpanu tersebut.
  • Koreng atau borok kepala

Batang brotowali dipotong-potong sebanyak 5 jari. Rebus dengan sedikit air, oleskan pada bagian kepala.
Bisa juga diberi ramuan: daun brotowali, parutan kunyit dan sedikit garam ditumbuk halus. Oleskan ke kepala. Boleh juga hanya dengan kunyit saja.
  • Sakit gigi

Bawang putih diparut, ditambah sedikit garam, kemudian sumpal ke gigi yang sakit karena berlubang.
  • Digigit nyamuk

Hilangkan bekas gigitannya dengan tanaman sambiloto yang diremas-remas dan dioleskan ke bagian bekas gigitan tersebut. Kalau tak ada sambiloto bisa digunakan minyak sereh.
  • Asma

Sepuluh siung bawang putih diparut, ditambah madu 1 gelas, kemudian dikukus. Berikan pada anak sebanyak 1 sendok teh, dua kali sehari. Bisa juga, 10 siung bawang putih diparut, 1 ons gula batu, direbus bersama 1 gelas air.
  • Luka-luka berdarah

Cuci bersih daun jambu biji atau daun bandotan, kemudian remas-remas. Tapelkan pada luka tersebut. Darah akan berhenti segera.
  • Keracunan

Minum air kelapa hijau muda 3 kali sehari 1/4 gelas.
  • Biduran atau kaligata

Balurkan tubuh dengan minyak telon, minyak kayu putih atau minyak tawon. Untuk ramuan minum: 1 jari temulawak dipotong-potong, beri sedikit gula merah, dan garam direbus dengan 1 gelas air. Saring dan bila sudah dingin diminumkan 3 kali sehari 1/4 gelas.

Sumber: Dedeh Kurniasih – dranak.blogspot.com

Bagaimana Cara Menyambut Datangnya Si Kecil....

Hamil, terutama bagi kebanyakan calon ibu baru, merupakan masa-masa yang sangat menyenangkan karena seorang perempuan diberi anugerah keturunan. Namun bagi calon ibu baru, terkadang hal ini juga merupakan saat yangmengkhawatirkan, maklum anak pertama, belum punya pengalaman hamil dan melahirkan.
PROSES kehamilan biasanya berlangsung hingga 40 minggu. Dalam kurun waktu itu masa paling penting adalah trimester pertama yakni mulai satu hingga 13 minggu. Pada trimester pertama ini janin mulai berkembang. Selama 60 hari pertama, kebanyakan organ bayi terbentuk. Di tahap ini bayi yang belum lahir itu sangat sensitif terhadap unsur-unsur kimia di sekitarnya, obat-obatan dan virus yang akhirnya akan mengakibatkan masalah dalam kelahirannya. Oleh karena itu, hendaknya Anda hati-hati jika akan mengonsumsi obat-obatan. Sebaiknya Anda menghubungi dokter atau bidan untuk berkonsultasi jika merasa tidak enak badan.
Ukuran bayi/janin biasanya sekira 3 inci dan beratnya sekira 1 ons hingga akhir trimester pertama. Suatu hal yang wajar jika kepalanya kelihatan agak tidak proporsional dengan badannya yang kecil.
Ketika Anda mengetahui bahwa diri Anda hamil, segeralah mengunjungi bidan atau dokter sehingga mereka bisa memberikan nasihat dan vitamin yang diperlukan oleh Ibu. Jangan lupa untuk meminum teratur vitamin yang diberikan dokter Anda. Mungkin beberapa perkembangan di bawah ini perlu Anda ketahui, betapa perkembangan si kecil begitu pesat di dalam rahim Anda, ibunya.
Pada minggu ke-7, biasanya kita bisa melihat perkembangan janin dalam rahim dan mendeteksi detak jantungnya melalui ultrasonografi (USG).
Minggu ke-8, wajah dan roman muka bayi akan terbentuk. Sel tulang pertamanya pun tumbuh. Jari tangan dan kakinya pun tumbuh, diikuti dengan kuku pertamanya. Demikian juga dengan hatinya yang sudah mampu membuat empedu, ginjal mulai mengeluarkan urin ke kandung kemih.
Sirkulasi dan sistem pernapasan mulai berfungsi. Janin juga mulai bergerak meskipun sang ibu belum merasakannya sampai nanti pada usia empat bulan. Ada beberapa hal yang juga diajurkan untuk ibu hamil:
  • Minumlah air sedikitnya delapan gelas per hari, makan dalam porsi kecil, namun yang memiliki kandungan protein tinggi, besi dan kalsium. Jika Anda mengalami masa tidak enak, misalnya muntah-muntah, cobalah untuk menjadwal makan yang sekiranya enak dimakan. Boleh juga mengonsumsi makanan ringan yang sehat, namun perhatikan makanan itu jangan sampai menghalangi jadwal makan Anda.
  • Hal yang juga penting, cukuplah beristirahat. Olah raga masih boleh dilakukan, 20 menit berjalan kaki bagi wanita hamil tampaknya cukup untuk menyehatkan jantung. Anda juga bisa berenang dan bersepeda sekira 15 menit tiga kali seminggu. Setelah kehamilan membesar, Anda bisa mengikuti senam untuk wanita hamil. Akan tetapi, Anda juga hendaknya berhenti mengonsumsi minuman beralkohol, merokok, atau obat penenang. Kurangi mengonsumsi kafein. Boleh mengonsumsi obat hanya dengan izin dokter.
  • Saat payudara Anda membesar, pilih bra khusus untuk wanita hamil dan menyusui. Ada baiknya memilih bra satu nomor di atas yang Anda kenakan sekarang karena payudara akan terus membesar hingga Anda menyusui kelak.

Jika Anda masih merasa waswas dengan kehamilan itu, ada baiknya untuk membuat catatan tentang perasaan Anda tersebut lalu sering-sering berkomunikasi dengan sesama wanita hamil yang usia kehamilannya seumur dengan kehamilan Anda. Ajaklah suami Anda berbicara seputar kehamilan yang sedang terjadi. Saat ini banyak buku atau majalah yang membahas tentang kehamilan dan itu akan berguna untuk Anda baca.
Saat hamil adalah saat yang indah. Oleh karena itu, tidak ada salahnya Anda berfoto setiap bulan. Mungkin membayangkan masa kecil Anda merupakan sesuatu yang bisa berguna untuk menentukan apa yang kelak Anda inginkan dan yang tidak diharapkan saat mendidik si buah hati kelak.
PADA trimester kedua (berlangsung sekira 14 hingga 26 minggu), organ-organnya mulai mature. Nah, biasanya pada trimester dua ini perut ibu hamil akan mulai melar. Dengan demikian, banyak wanita yang mulai menggunakan busana yang agak longgar saat itu.
Dalam rahim, lapisan berisi cairan amniotik mulai melindungi sang janin yang sedang berkembang. Di masa ini ada beberapa hal yang juga berkembang, tentu saja ukuran badannya pun tumbuh. Alat kelaminnya akan terbentuk sempurna pada minggu ke-14. Dan saat ini, USG dapat mendeteksi jenis kelamin sang bayi. Pada minggu ke-12 hingga 14, denyut jantung dapat didengarkan melalui statoskop. Pendengarannya akan berfungsi saat ia memasuki usia 24 minggu sehingga ia bisa memberikan respons pada suara di luar. Ia akan mendengar suara ibunya dan suara itu akan dikenalinya saat ia dilahirkan. Di masa ini ada baiknya Anda sering-sering membaca Alquran atau memperdengarkan lagu-lagu klasik.
Mulai umur 16 minggu, bayi sensitif terhadap cahaya dan pada memasuki 28 minggu bayi dapat membuka matanya dan menggerakkan kepalanya.
Beberapa hal yang penting diketahui dan dilakukan:
  • Pada masa ini biasanya mabuk, ngidam (morning sick) tidak akan terasa lagi, Anda pun akan makan dengan enak. Oleh karena itu, inilah saat Anda harus makan cukup protein, kalsium, dan zat besi. Olah raga teratur dan lakukan Kegel execises untuk menguatkan otot sekitar panggul. Senam hamil pun perlu. Ingat-ingat kapan Anda harus memeriksakan kandungan ke bidan atau dokter dan tanyakan apa pun yang ingin Anda ketahui mengenai kehamilan. Lebih baik cerewet ketimbang diam, tetapi tidak tahu apa-apa.
  • Jika Anda bekerja, pastikan Anda tahu bagaimana kebijakan kantor Anda mengenai penggantian biaya kesehatan serta melahirkan. Juga Anda semestinya mengetahui kapan Anda harus meninggalkan si kecil dan rencanakan dengan baik tentang perawatan untuknya sehingga kalaupun Anda bekerja si kecil terjamin segala sesuatu yang dibutuhkannya. Perhitungkan kapan Anda harus menyusui atau memompa ASI untuk bayi.
  • Putuskan di mana bayi Anda akan tidur, mulailah membersihkan tempat tersebut. Jika perlu renovasi, segeralah lakukan sebelum lahirnya si buah hati.
  • Siapkan perlengkapan dan pakaian jabang bayi, tentu yang nyaman untuknya. Biasanya di toko-toko yang menyediakan peralatan bayi Anda akan diberi daftar yang bisa dibeli untuk keperluan bayi.

MEMASUKI trimester ketiga (27 hingga 40 minggu), bayi dalam rahim terus berkembang. Pada bulan kesembilan bayi biasanya tetap dalam posisi tertentu dengan kepala di bawah serta tangan dan kakinya menekuk di dada. Pada minggu ke-28, mata bayi akan terbuka dan jika ia lahir pada waktu tersebut ia akan mampu menggerakkan bibirnya dan sudah bisa menangis meskipun lemah. Meskipun belum bulannya dan ia lahir prematur, 90 persen di antara mereka bisa bertahan hidup.
Pada trimester tiga, tetaplah menjaga pola makan, sedikit-sedikit dan makanan sehat, juga minum banyak-banyak, istirahatlah yang cukup, jalan santailah tiap hari, teruskan latihan Kegelnya.
Jika Anda menemukan tanda-tanda tidak lazim, seperti bercak darah keluar dari vagina, pembengkakan di kaki dan pipi, rasa sakit yang hebat di perut, sebaiknya segera hubungi dokter karena hal itu bisa jadi tanda berbahaya bagi kehamilan maupun diri Anda.
Selain itu, bila Anda sudah memiliki anak, sebaiknya ajak kakak si jabang bayi berkomunikasi tentang adiknya dan pastikan dia tahu Anda sayang kepada dia dan calon adiknya.
Pada terimester tiga ini, sebaiknya persiapkan baju-baju yang akan Anda bawa ke rumah sakit saat melahirkan. Kehamilan bukan berarti menghalangi Anda melakukan kegiatan yang menyenangkan, seperti nonton film di bioskop atau pergi ke salon untuk merawat diri. Jalan-jalanlah bersama teman.
Sumber : Pikiran Rakyat – hypno-birthing.web.id

Jangan Anggap Enteng Jika Sikecil Suka Berkelahi !!!!

JANGAN anggap enteng jika melihat balita suka berkelahi. Bisa jadi, itu adalah bentuk kekecewaan mereka terhadap lingkungan atau pengaruh buruk tontonan di televisi.
Iwan masih berusia empat tahun, balita ini biasanya sabar dan sangat dekat dengan ibu dan ayahnya. Namun, dua bulan belakangan, segala kemanjaan dan kebaikan yang diperlihatkan Iwan selama ini seakan-akan meluntur. Si kecil yang dulu penurut, sekarang suka membentak bila ada yang tidak disukainya. Bahkan, Iwan tidak segan-segan berkelahi dengan teman-teman sebayanya di play group kalau merasa ada yang mengganggunya.
Perubahan total dari sikap Iwan, tentu saja menjadi kekhawatiran tersendiri bagi orangtuanya. Nasihat, segala larangan, juga hukuman, tidak satu pun bisa mencegahnya berkelahi. Bahkan, pada tingkat kesabaran yang telah habis, ibu dan ayah Iwan memarahinya, tapi tetap saja Iwan seakan-akan senang dan menikmati kebiasaan barunya itu.
Keluarga Iwan tentu saja bukan satu-satunya yang menghadapi balita yang suka berkelahi, gampang emosi dan tidak sabaran. Sikap anak yang tiba-tiba berubah tersebut telah menjadi kekhawatiran orangtua dengan anak yang masih balita di banyak rumah di Indonesia dan negara lain.
Sayangnya, masih banyak orangtua menganggap perubahan yang terjadi pada balita merupakan hal biasa. Padahal, gejala sering marah-marah, berkelahi ataupun sering berteriak bisa jadi merupakan gejala dari ketidakpuasan mereka terhadap sesuatu hal. Bisa saja buah hati Anda merasa tidak diperhatikan, diabaikan, atau si anak merasa tersisih dari pergaulan dia dengan teman-teman sebayanya.
“Pengaruh lingkungan yang buruk misalnya, anak melihat tetangga yang berkelahi atau orangtua bertengkar. Sifat dasar anak adalah meniru apa yang dilihat. Jadi jika dia suka marah, bisa jadi anak tengah menirukan seseorang yang pernah dilihatnya,” kata psikolog anak dari Klinik Happy Family di kompleks Kelapa Gading Jakarta, Dr Widjaya Kusnanto.
Ditambahkan Widjadja, anak balita belajar mengembangkan diri atau berusaha menunjukkan aktualisasi dirinya dengan meniru dari orang lain. Jadi kalau lingkungannya selalu berbicara dengan bahasa yang kasar, galak, dan judes, anak dengan mudah akan menirunya. Atau, bila tingkah laku tersebut tidak ditemukan di rumah, si anak bisa menirunya dari tayangan televisi.
“Jadi sebagai orangtua, jangan senang dulu kalau di rumah tidak ditemukan orang dewasa yang suka marahmarah atau kasar. Kalaupun tidak dari anggota keluarga, anak lebih cepat meniru dari tetangga ataupun acara televisi yang tidak cocok dengan usianya,” terangnya.
Namun sebagai orangtua tidak perlu terlalu khawatir atau cemas. Apalagi panik dengan sikap si balita yang suka marah atau bahkan gemar berkelahi. Karena di usia ini, perilaku anak yang kurang tepat masih bisa diluruskan. Tapi, orangtua tetap diminta waspada. Pasalnya, bila tak tertangani dengan baik, sikap ini akan terbawa sampai anak menjadi remaja dan dewasa. “Jika sudah demikian akan semakin sulit mengatasinya,” tambahnya.
Untuk mengatasi gejala suka marah, suka berkelahi ataupun selalu mendahulukan kepentingan pribadi kepada buah hati, Widjaya menyarankan orangtua untuk selalu memberikan contoh yang baik bagi mereka. Bagaimana bersikap, mengajarkan bagaimana mengekspresikan perasaan dengan tepat, dan memberikan gambaran yang baik tentang seorang anak baik.
“Bisa jadi sikap suka marah disebabkan anak tidak tahu bagaimana cara mengekspresikan perasaannya secara tepat. Pancing anak dengan pertanyaan apa yang dirasakannya dan tunjukkan bagaimana mengungkapkannya dengan benar,” papar psikolog anak tersebut.
Kewalahan menghadapi balita yang suka berkelahi, senang marah, dan gampang mengamuk ternyata sudah menjadi pengalaman ibu muda dengan dua putra di Jakarta, Winda Kusmalia.
Menurut Winda, setelah mengikuti sejumlah seminar tentang tingkah laku balita yang suka berkelahi, marah-marah, dan sering mogok makan saat keinginannya tidak dikabulkan, bisa diatasi dengan kesabaran dan ketelatenan orangtua.
“Satu hal yang saya syukuri hingga hari ini, saya pernah mengikuti seminar tentang perubahan sikap balita. Jadi sedikit banyak tahu bagaimana menghadapi balita yang (bersikap) demikian,” tambah Winda.
Bagi orangtua yang tidak mengikuti seminar ataupun pelatihan orangtua, Winda menyarankan agar melakukan pendekatan dengan anak dan jangan sekali-kali memarahi mereka bila berkelahi ataupun marah-marah. “Semakin orangtua marah, semakin tingkah laku anak tidak terkendali. Itu tidak bagus ketika mereka semakin remaja,” katanya lagi.
sumber: sindo – okezone.com

Kamis, 10 November 2011

Manfaat Tertawa Bagi Bayi Anda....

MELIHAT bayi Anda tertawa tentu merupakan hal yang sangat menyenangkan. Sudah jadi hal yang lumrah bagi orang tua mengajak buah hatinya bermain dan bercanda yang kadang bisa membuat buah hatinya tertawa riang. Di samping kegiatan itu bisa mendekatkan ikatan antara ibu dan bayinya, ternyata bisa bermanfaat juga bagi kesehatan bayi kita.
Bunda, sebenarnya bayi Anda meniru Anda. Ia melihat bagaimana orang lain tertawa ketika melihat atau mendengar sesuatu. Ia mulai mencerna dan akhirnya meniru . Jadi ketika ada hal yang menurutnya lucu, ia langsung tertawa. Jangan kaget pula bila tawa bayi terkadang terdengar aneh, layaknya orang bernyanyi dengan teknik stakato dan bahkan tertawa terkekeh-kekeh dengan volume cukup keras. Sebenarnya ini karena laring-nya belum terbentuk sempurna sehingga ia belum bisa mengontrol tawanya.
Berikut manfaat tertawa yang bisa di dapat bayi Anda:
  • Bagi bayi, tertawa selama 1 menit sama seperti melakukan olahraga 20 menit. Jadi, saat bayi Anda tertawa, ia berolahraga.
  • Tertawa dapat merangsang otak bayi untuk memproduksi hormon yang bisa memicu pelepasan endorfin (zat pembunuh rasa sakit)
  • Mengetahui manfaatnya tentu kita jadi lebih semangat mengajaknya bermain dan bercanda. Namun, kadang sulit juga sampai bisa membuatnya tertawa.  Untuk bisa tertawa, kita butuh “kejutan” (suprise). Berikut adalah beberapa “kejutan” yang bisa merangsang si kecil tertawa.

Gerak-gerakkan wajah Anda. Kadang-kadang, dengan menjulurkan lidah Anda dan sedikit tarikan wajah. Bahkan, kerlingan mata Anda pun sudah bisa membuat bayi tergelak-gelak.
Gelitik pinggang atau telapak kakinya dengan jari-jari Anda, atau ciumi perutnya, biasanya bayi akan tertawa terbahak.
Bermain ciluk ba. Tutup dan buka kembali wajah Anda dengan telapak tangan, dengan sedikit tarikan wajah yang menunjukkan senyum atau tawa Anda. Bayi akan bertambah senang jika disertai sedikit suara yang mengagetkan. Atau, buat “tirai” yang membatasi  bayi dengan Anda. Ketika  “tirai”-nya dibuka dengan cepat, bayi akan melihat wajah Anda yang semula “hilang”, muncul kembali dengan penuh tawa.
Menyanyikan lagu anak-anak dengan mengayun-ayunkan tubuhnya di pangkuan Anda.  Pada akhir lagu, buat sedikit kejutan dengan mengeraskan beberapa kata. Biasanya, bayi akan menyukainya dan tertawa tergelak-gelak.

STIMULASI Kecerdasan Pada Bayi Dalam Kandungan

Anak adalah sesuatu yang sangat di tunggu kedatangannya bagi pasangan yang baru saja menikah, kali ini saya menulis untuk ibu muda yang sedang hamil yaitu STIMULASI kecerdasan pada bayi, ternyata tidak hanya wajib kita lakukan setelah bayi lahir. Stimulasi kecerdasan pada bayi ternyata juga harus dilakukan pada saat usia kehamilan mencapai enam bulan. Karena pada saat itulah sel-sel otak mulai bertumbuh dengan cepat. Akan sangat baik bila stimulasi-stimulasi kecerdasan bayi dilakukan hingga usia bayi menginjak 3 tahun. Stimulasi sejak di dalam kandungan (usia kehamilan mencapai 6 bulan) bisa dilakukan dengan berbagai cara:
  • Mengajak bicara

Jangan malu dan segan untuk meluangkan waktu buat buah hati anda dengan mengajak bicara. Bicaralah dengan suara lembut, supaya buah hati anda mengenal anda sebagai ibu yang penuh kasih sayang. Bila perlu, ajaklah buah hati anda untuk mengenal suara sang ayah, dengan meminta sang ayah berbicara dengan sang bayi dengan jarak yang berdekatan dengan perut anda.
  • Mendongengkan

Mendongenglah buat buah hati anda. Aktiflah dalam berbicara supaya buah hati anda mengenal berbagai kosa kata baru meskipun sang bayi masih ada di dalam kandungan dan belum tahu artinya.
  • Menyanyikan

Bernyanyilah setiap hari, supaya buah hati anda bisa mendengarkan suara nyanyian anda. Nyanyian seorang ibu, dipercaya bisa menenangkan hati buah hati anda. Namun tentu saja, bernyanyilah lagu-lagu yang menenangkan hati, bukan lagu-lagu yang nge-rock. Beberapa lagu anak-anak yang baik ada di sini.
  • Mengelus-elus perut

Usapan-usapan pada bagian perut sang ibu, ternyata juga mampu menstimulasi kecerdasan anak.
  • Berdoa & Membaca Al Quran

Luangkan waktu anda untuk berdoa atau Membaca Alquran. Berdoalah dengan mengucapkan doa-doa anda (tidak hanya di dalam batin). Hal ini juga sangat penting untuk menstimulasi kecerdasan sang anak, terutama kecerdasan spiritualnya.
  • Makan-makanan Yang Bergizi

Selama bayi ada di dalam kandungan (masa kehamilan 6 bulan), makanlah makanan yang bergizi, terutama yang bisa memacu pertumbuhan otak sang anak. Makanan-makanan tersebut antara lain yang mengandung protein, karbohidrat, dan lemak. Juga makanan yang mengandung banyak vitamin, misalnya makanan yang mengandung vitamin B1, B6, asam folfat, yodium, zat besi, seng, AA, DHA, dan lain-lain. Untuk memilih makanan seperti apa yang mengandung zat-zat di atas, akan lebih baik bila anda berkonsultasi dengan seorang dokter atau ahli gizi. Jangan sembarangan memberikan multivtimamin secara sembarangan, agar tidak mengganggu kesehatan fisik atau mental buah hati anda untuk kedepannya nanti.
  • Kurangi Stress

Ternyata, stress dapat mengganggu pertumbuhan kecerdasan sang bayi. Maka pada masa kehamilan mencapai enam bulan, janganlah terlalu banyak bekerja. Terutama hindarilah pekerjaan-pekerjaan yang bisa memacu tingkat stress anda. Bila anda merasa stress, buah hati anda yang masih ada di dalam kandungan pun bisa merasakannya. Dan hal ini dipercaya bisa menghambat kecerdasan sang bayi.
  • Lakukanlah Kegiatan Yang Menyenangkan

Nah… Agar anda tidak merasa stress, anda perlu melakukan hal-hal yang menyenangkan bagi anda dan buah hati anda. Misalnya, bila anda gemar bermain atau mendengarkan musik, lakukanlah kegiatan ini agar anda dan buah hati anda merasa senang. Kegembiraan yang anda rasakan juga bisa memacu kecerdasan buah hati anda.